MAKALAH PERSONAL HYGINE

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh diantaranya kebudayaan, social,keluarga,pendidikan.
 Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu dalam lingkungan rumah sakit, perawat menambah tingkat kesembuhan pasien. Dengan mengajarkan cara hygiene pada pasien, pasien akan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dan partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan.
Jika seseorang sakit,biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan.Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele,padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.     
Manfaat
Pembaca dapat memahami personal hygiene
 Pembaca dapat memahami dan mengetahui jenis-jenis personal hygiene
 Pembaca dapat mengetahui dan melaksanakan prosedur personal hygiene

 BAB II
PEMBAHASAN
A. Faktor yang mempengaruhi personal hygiene
a.         Citra tubuh
 Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentingnya hygiene pada orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan hygiene. Jika seorang klien rapi sekali maka perawat mempertimbangkan rincian kerapian ketika merencanakan keperawatan dan berkonsultasi pada klien sebelum membuat keputusan tentang bagaimana memberikan perawatan hygienis. Karena citra tubuh klien dapat berubah akibat pembedahan atau penyakit fisik maka perawat harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan hygiene.
b.         Praktik social
Kelompok-kelompok social wadah seorang klien berhubungan dapat mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi perawatan kebersihan.        
c.          Status sosio-ekonomi
sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan yang digunakan. Perawat harus menentukan apakah klien dapat menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan kosmetik. Perawat juga harus menentukan jika penggunaan produk-produk ini merupakan bagian dari kebiasaan social yang dipraktikkan oleh kelompok social klien.
d.         Pengetahuan
Pengtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-diri. Seringkali, pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan dalam mngurangi resiko kesehatan dapat memotifasi seeorang untuk memenuhi perawatan yang perlu.
e.         Kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan diri yang berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan. Di Negara-negara eropa, bagaimanapun, hal ini biasa untuk mandi secara penuh hanya sekali dalam seminggu.
f.           Pilihan pribadi
Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut, klien memilih produk yang berbeda (mis. Sabun,sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi.
g.         kondisi fisik.
Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi.

B. Tipe personal hygiene
Kesehatan Gigi dan Mulut
Mulut beserta lidah dan gigi merupakan sebagian dari alat pencerna makanan. Mulut berupa suatu rongga yang dibatasi oleh jaringan lunak, dibagian belakang berhubungan dengan tengggorokan dan didepan ditutup oleh bibir. Lidah terdapat didasar rongga mulut terdiri dari jaringan yang lunak dan ujung-ujung syaraf pengecap. Gigi terdiri dari jaringan keras yang terdapat di rahang atas dan bawah yang tersusun rapi dalam lengkungan.
 Makanan sebelum masuk ke dalam perut, perlu dihaluskan, maka makanan tersebut dihaluskan oleh gigi dalam rongga mulut. Lidah berperan sebagai pencampur makanan,penempatan makanan agar dapat dikunyah dengan baik dan berperan sebagai indera perasa dan pengecap. Penampilan wajah sebagian ditentukan oleh tata letak gigi. Disamping itu juga sebagai pembantu pengucapan kata-kata dengan jelas dan terang. Seperti halnya dengan bagian tubuh yang lain, maka mulut dan gigi juga perlu perawatan yang teratur sudah dilakukan sejak kecil. Untuk pertumbuhan gigi yang sehat diperlukan sayur-sayuran yang cukup mineral seperti zat kapur, makanan dalam bentuk buah-buahan yang mengandung vitamin A atau C sangat baik untuk kesehatan gigi dan mulut. Gosok gigi merupakan upaya atau cara yang terbaik untuk perawatan gigi dan dilakukan paling sedikit dua kali dalam sehari yaitu pagi dan pada waktu akan tidur. Dengan menggosok gigi yang teratur dan benar maka plak yang ada pada gigi akan hilang. Hindari kebiasaan menggigit benda-benda yang keras dan makan makanan yang dingin dan terlalu panas. Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih, bercahaya,gigi tidak berlubang dan didukung oleh gusi yang kencang dan berwarna merah muda. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut
Kesehatan Rambut dan kulit rambut
Rambut berbentuk bulat panjang, makin ke ujung makin kecil dan ujungnya makin kecil. Pada bagian dalam berlubang dan berisi zat warna. Warna rambut setiap orang tidak sama tergantung zat warna yang ada didalamnaya.
Rambut dapat tumbuh dari pembuluh darah yang ada disekitar rambut.
Rambut merupakan pelindung bagi kulit kepala dari sengatan matahari dan hawa dingin. Dalam kehidupan sehari-hari sering nampak pemakaian alat perlindungan lain seperti topi, kain kerudung dan masih banyak lagi yang lain.Penampilan akan lebih rapi dan menarik apabila rambut dalam keadaan bersih dan sehat. Sebaliknya rambut yang dalam keadaan kotor, kusam dan tidak terawat akan terkesan jorok dan penampilan tidak menarik.
Rambut dan kulit kepala harus selalu sehat dan bersih,sehingga perlu perawatan yang baik. Untuk perawatan rambut dapat ditempuh dengan berbagai cara namun demikian cara yang dilakukan adalah cara pencucian rambut.
Rambut adalah bagian tubuh yang paling banyak mengandung minyak. Karena itu kotoran, debu, asap mudah melekat dengan demikian maka pencucian rambut adalah suatu keharusan. Pencucian rambut dengan shampoo dipandang cukup apabila dilakukan dua kali dalam seminggu.
Rambut yang sehat yaitu tidak mudah rontok dan patah,tidak terlalu berminyak dan terlalu kering serta tidak berketombe dan berkutu.
Kesehatan kulit
Kulit terletak diseluruh permukaan luar tubuh. Secara garis besar kulit dibedakan menjadi 2 bagian yaitu bagian luar yang disebut kulit ari dan bagian dalam yang disebut kulit jangat. Kulit ari berlapis-lapis dan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu lapisan luar yang disebut lapisan tanduk dan lapisan dalam yang disebut lapisan malpighi. Kulit jangat terletak disebelah bawah atau sebelah dalam dari kulit ari.Kulit merupakan pelindung bagi tubuh dan jaringan dibawahnya. Perlindungan kulit terhadap segala rangsangan dari luar, dan perlindungan tubuh dari bahaya kuman penyakit. Sebagai pelindung kulit pun sebagai pelindung cairan-cairan tubuh sehingga tubuh tidak kekeringan dari cairan. Melalui kulitlah rasa panas, dingin dan nyeri dapat dirasakan. Guna kulit yang lain sebagai alat pengeluaran ampas-ampas berupa zat yang tidak terpakai melalui keringat yang keluar lewat pori-pori. Kulit yang baik akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga perlu dirawat. Pada masa yang modern sekarang ini tersedia berbagai cara modern pula berbagai perawatan kulit. Namun cara paling utama bagi kulit, yaitu pembersihan badan dengan cara mandi. Perawatan kulitdilakukan dengan cara mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.Tentu saja dengan air yang bersih. Perawatan kulit merupakan keharusan yang mendasar. Kulit yang sehat yaitu kulit yang selalu bersih, halus, tidakada bercak-bercak merah, tidak kaku tetapi lentur (fleksibel)                                  
Kesehatan Telinga
Telinga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu bagian paling luar, bagian tengah, dan daun telinga. Telinga bagian luar terdiri dari lubang telinga dan daun telinga. Telinga bagiantengah terdiri dari ruang yang terdiri dari tiga buah ruang tulang pendengaran. Ditelinga bagian dalam terdapat alat keseimbangan tubuh yang terletak dalam rumah siput. Telinga merupakan alat pendengaran, sehingga berbagai macam bunyi- bunyi suara dapat didengar. Disamping sebagai alat pendengaran telinga juga dapat berguna sebagai alat keseimbangan tubuh. Menjaga kesehatan telinga dapat dilakukan dengan pembersihan yang berguna untuk mencegah kerusakan dan infeksi telinga. Telinga yang sehat yaitu lubang telinga selalu bersih,untuk mendengar jelas dan telinga bagian luar selalu bersih.
Kesehatan Kuku
 Kuku terdapat di ujung jari bagian yang melekat pada kulit yang terdiri dari sel-sel yang masih hidup. Bentuk kuku bermacam-macam tergantung dari kegunaannya ada yang pipih, bulat panjang, tebal dan tumpul. Guna kuku adalah sebagai pelindung jari, alat kecantikan, senjata , pengais dan pemegang. Bila untuk keindahan bagi wanita karena kuku harus relatif panjang, maka harus dirawat terutama dalam hal kebersihannya. Kuku jari tangan maupun kuku jari kaki harus selalu terjaga kebersihannya karena kuku yang kotor dapat menjadi sarang kuman penyakit yang selanjutnya akan ditularkan kebagian tubuh yang lain.
Kesehatan Mata
 Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan pembersihan dengan washlap bersih yang dilembabkan kedalam air. Sabun yang menyebabkan panas dan iritasi biasanya dihindari. Perawat menyeka dari dalam ke luar kantus mata untuk mencegah sekresi dari pengeluaran ke dalam kantong lakrimal. Bagian yang terpisah dari washlap digunakan sekali waktu untuk mencegah penyebaran infeksi. Jika klien memiliki sekresi kering yang tidak dapat diangkat dengan mudah dengan menyeka, maka perawat dapat meletakkan kain yang lembab atau kapas pada margin kelopak mata pertama kali untuk melunakkan sekresi. Tekanan langsung jangan digunakan diatas bola mata karena dapat meyebabkan cedera serius.
Klien yang tidak sadar memerlukan perawatan mata yang lebih sering. Sekresi bisa berkumpul sepanjang margin kelopak mata dan kantus sebelah dalam bila refleks berkedip tidak ada atau ketika mata  tidak dapat menutup total. Mata dapat dibersihkan dengan kapas steril yang diberi pelembab normal salin steril. Air mata buatan bisa diperlukan, dan pesanan untuk itu harus diperoleh dai dokter.  Tindakan pencegahan harus digunakan jika potongan kecil digunakan pada mata karena dapat meyebabkan cedera kornea.
Kesehatan Hidung
Klien biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan membersihkan ke dalam dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang diperlukan. Perawat mencegah klien jangan mengeluarkan kotoran dengan kasar karena mengakibatkan tekanan yang dapat mencenderai gendang telinga, mukosa hidung, dan bahkan struktur mata yang sensitif. Perdarahan hidung adalah tanda kunci dari pengeluaran yang kasar, iritasi mukosa, atau kekeringan.
Jika klien tidak dapat membuang sekresi nasal, perawat membantu dengan menggunakan washlap basah atau aplikator kapas bertangkai yang dilembabkan dalam air atau salin. Aplikator seharusnya jangan dimasukkan melebihi panjang ujung kapas. Sekresi nasal yang berlebihan dapat juga dibuang dengan pengisap. Pengisap nasal merupakan kontraindikasi dalam pembedahan nasal atau otak.

C. Jenis personal hygiene
Berdasarkan waktu pelaksanaannya
Perawatan dini hari
Merupakan personal hygiene yang dilakukan pada waktu bangun tidur, untuk melakukan tindakan untuk tes yang terjadwal seperti dalam pengambilan bahan pemeriksaan (urine atau feses), memberikan pertolongan seperti menawarkan bedpan atau urinal jika pasien tidak mampu ambulasi, mempersiapkan pasien dalam melakukan sarapan atau makan pagi dengan melakukan tindakan personal hygiene, seperti mencuci muka, tangan, menjaga kebersihan mulut, 
Perawatan pagi hari
merupakan personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan sarapan atau makan pagi seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi (BAB / BAK), mandi atau mencuci rambut, melakukan perawatan kulit, melakukan pijatan pada punggung, membersihkan mulut, kuku, rambut, serta merapikan tempat tidur pasien. Hal ini sering disebut sebagai perawatan pagi yang lengkap.
Perawatan siang hari
Merupakan personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan berbagai tindakan pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan siangdimana pasien yang dirawat di rumah sakit seringkali menjalani banyak tes diagnostik yang melelahkan atau prosedur di pagi hari. Berbagai tindakan  personal hygiene yang dapat dilakukan, antara lain mencuci muka dan tangan, membersihkanmulut, merapikan tempat tidur, dan melakukan pemeliharaan kebersihan lingkungan kesehatan pasien.
Perawatan menjelang tidur
Merupakan personal hygiene yang dilakukan pada saat menjelang tidur agar pasien relaks sehingga dapat tidur atau istirahat dengan tenang. Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain pemenuhan kebutuhaneliminasi (BAB / BAK), mencuci tangan dan muka, membersihkan mulut, dan memijat daerah punggung.
D. Tujuan Personal Hygiene
1. Tujuan perawatan personal hygiene adalah
Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat, sel-sel kulit yang mati dan bakteri
Menghilangkan bau badan yang berlebihan
Memelihara integritas permukaan kulit
Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah
Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien
Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit klien.
Meningkatkan percaya diri seseorang
Menciptakan keindahan
Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
      E. Dampak yang sering ditimbulkan
Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah: Gangguan intergritas kulit, infeksi pada mata dan telinga,dan gangguan fisik pada kuku.
Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri,dan gangguan interaksisosial. 
F. Askep personal hygiene  
      1     Pengkajian
a.      Riwayat keperawatan
1)      Pola kebersihan tubuh
2)      Perlengkapan personal hygiene yang dipakai
3)      Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
b.      Pemeriksaan fisik
1)      Rambut
a)      Keadaan kesuburan rambut
b)      Keadaan rambut yang mudah rontok
c)      Keadaan rambut yang kusam
d)      Keadaan tekstur
2)      Kepala
a)      Botak/alopesia
b)      Ketombe
c)      Berkutu
d)      Adakah Eritema
e)      Kebersihan
3)      Mata
a)      Apakah sklera ikterik
b)      Apakah kunjungtiva pucat
c)      Kebersihan mata
d)      Apakah gatal/mata merah
4)      Hidung
a)      Adakah pilek
b)      Adakah elergi
c)      Adakah pendarahan
d)      Adakah perubahan penciuman
e)      Kebersihan hidung
f)        Bagaimana membran mukosa
g)      Adakah septum deviasi
5)      Mulut
a)      Keadaan mukosa mulut
b)      Kelembapannya
c)      Adakah lesi
d)      Kebersihan
6)      Gigi
a)      Adakah karang gigi
b)      Adakah karies
c)      Kelengkapan gigi
d)      Pertumbuhan
e)      Kebersihan
7)      Telinga
a)      Adakah kotoran
b)      Adakah lesi
c)      Bagaimana bentuk telinga
d)      Adakah infeksi
8)      Kulit
a)      Kebersihan
b)      Adakah lesi
c)      Keadaan turgor
d)      Warna kulit
e)      Suhu
f)        Teksturnya
g)      Pertumbuhan bulu
9)      Kuku tangan dan kaki
a)      Bentuknya bagaimana
b)      Warnanya
c)      Adakah lesi
d)      Pertumbuhannya
10)  Genetalia
a)      Kebersihan
b)      Pertumbuhan rambut pubis
c)      Keadaan kulit
d)      Keadaan lubang uretra
e)      Keadaan skrotum, testis pada pria
f)        Cairan yang dikeluarkan
11)  Tubuh secara umum
a)      Kebarsihan
b)      Normal
c)      Keadaan postur
c. Diagnosa keperawatan
  a.      Gangguan integritas kulit
Definisi : keadaan di mana kulit seseorang tidak utuh.Kemungkinan berhubungan dengan :
1)  Bagian tubuh yang lama tertekan
2)  Imobilitasi
3)  Terpapar zat kimia
Kemungkinan data yang ditemukan
1) Kerusakan jaringan kulit
2) Gangrene
3) Dekubitus
4) Kelemahan fisik
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :
1) Stroke
2)  Fraktur femur
3)  Koma
4)  Trauma medulla spinalis
b. Gangguan membrane mukosa mulut
Definisi : kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka
Kemungkinan berhubungan dengan :
1)  Trauma oral
2)  Pembatasan intake cairan
3)  Pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher
Kemungkinan data yang ditemukan
1)  Iritasi atau luka pada mukosa mulut
2)  Peradangan atau infeksi
3)  Kesulitan dalam makan dan menelan
4)  Keadaan mulut yang kotor
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada
1)  Stroke
2)  Stomatitis
3)  Koma
c. Kurangnya perawatan diri / kebersihan diri
Definisi : kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. Kelelahan fisik
b. Penurunan kesadaran
Kemungkinan data yang ditemukan.
a.  Badan kotor dan berbaub.
b.  Rambut kotor
c. Kuku panjang dan kotor
d. Bau mulut dan motor 
2. Prosedur personal hygiene
             Personal hygiene rambut sampai kaki
Perawatan kulit kepala dan rambut 
Merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan diri dengan cara mencuci dan menyisir rambut.Tujuannya adalah membersihkan kuman kuman yang ada pada kulit kepala ,menambaha rasa nyaman,membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit ,serta memperlancar system peredaran darah di bawah kulit.
Alat dan Bahan
1.Handuk secukupnya
2.Perlak atau pengalas
3.Baskom berisi air hanagt
4.Sampo atau sabun dalam tempatnya
5.Kasa dan kapas
6.Sisir
7.Bengkok/nierbekken
8.Gayung
9.Ember kosong
Menjaga kebersihan atau pemeliharaan rambut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.   Pencucian Rambut
Frekuensi pencucian rambut sangat tergantung pada hal – hal berikut:
Tebal atau tipisnya rambut, semakin tebal harus semakin sering dicuci.
Lingkungan atau tempat tinggal seseorang, misalnya pada lingkungan yang berdebu orang tersebut harus sering mencuci rambutnya.
Seseorang yang memakai minyak rambut harus sering mencuci rambutnya.
Adapun cara – cara mencuci rambut adalah :
Prosedur Kerja
Jelaskan prosedur pada pasien
Cuci tangan
Tutup jendela atau pasang sampiran
Kondisikan pasien dalam posisi tidur
Letakkan baskom di bawah tempat tidur tepat di bawah kepala pasien
Pasang perlak atau pengalas di bawah kepala dan sambungkan ke arah bagian baskom dengan pinggir di gulung
Tutup telinga dengan kapas
Tutup dada dengan handuk sampai ke leher
Kemudian,sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air hangat ,selanjutnya gunakan sampo dan bilas dengan air hangat sambil di pijat
Setelah selesai keringkan
Cuci tangan

Perawatan kulit seluruh tubuh
Kulit memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan memelihara kesehatan tubuh. Cara membersihkan kulit secara keseluruhan umumnya dengan mandi, karena mandi berguna untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada permukaan kulit, menghilangkan bau keringat, merangsang peredaran darah dan syaraf dan mengembalikan kesegaran tubuh.
Alat dan Bahan :
a. Baskom cuci
b. Sabu
c. Air
d. Agen  pembersih
e. Balutan
f. Pelindung kulit
g. Plester
h.Sarung tangan
Prosedur Kerja
Jelaskan prosedur pada pasien
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
Tutup pintu ruangan
.Atur posisi pasien
Kaji ulang /kulit tertekan dengan memperhatikan warna ,kelembaban ,penampilan ,sekitar kulit,ukur diameter kulit,ukur kedalaman.
Cuci kulit sekitar luka dengan air hangat atau sabun cuci secara menyeluruh dengan air.
Perlahan lahan keringkan kulit secara menyeluruh.
Bersihakan luka secara menyeluruh dengan cairan normal atau larutan pembersih ,gunakan ,semprit irigasi luka pada luka yang dalam.
Setelah selesai berikan obat atau agen topical.
Catat hasil
Cuci tangan
c.  Memandikan Pasien di Tempat Tidur
            Tindakann keperawatan di lakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara sendiri dengan cara memandikan di tempat tidur.Tujuannya adalah menjaga kebersihan tubuh ,mengurangi infeksi akibat kulit kotor ,memperlancar sistem peredaran darah , dan menambah kenyamanan pasien.
Alat dan Bahan
1. Baskom mandi du buah,masing masing berisi air dingin dan hangat.
2. Pakaian pengganti
3. Kain penutup
4. Handuk,sarung tangan pengusap badan
5. Tempat untuk pakaian kotor
6. Sampiran
7.Sabun
Prosedur Kerja
Jelaskan prosedur pada pasien
Cuci tangan
Atur posisi pasien
Lakukan tindakan memandikan pasien yang di awali dengan membentangkan handuk di bawah kepala ,kemudian bersihkan muka ,telinga ,dan leher dengan sarung tangan pengusap.Keringkan dengan handuk.
Kain penutup di turunkan ,kedua tangan pasin di angkat dan di pindahkan handuk di atas  dada pasien ,lalu bentangkan.Kemudian ,kembalikan kedua tangan ke posisi awal di atas handuk,lalu basahi kedua tangan dengan air bersih.Lalu keringkan dengan handuk.
Kedua tangan di angkat,handuk di pindahkan di sisi pasien,bersihkan daerah dada dan perut,lalu keringkan dengan handuk.
Miringkan pasien ke kiri,handuk di bentangkan di bawah punggung sampai glutea dan basahi punggung hingga glutea,lalu keringkan dengan handuk.Selanjutnya,miringkan pasien ke kanan dan lakukan hal yang sama.Kemudian,kembalikan pasien pada posisi telentang dan pasangkan pakaian dengan rapi.
Letakkan handuk di bawah lutut lalu bersihakan kaki.Kaki yang paling jauh di dahulukan dan di keringkan dengan handuk
Ambil handuk dan letakkan di bawah glutea.Pakaian bawah perut di buka ,lalu bersihakan daerah lipatan paha dan genetalia.Setelah selesai ,pasanag kembali pakaian dengan rapai
Cuci tangan.
Memelihara kebersihan dan kesehatan mata
   Yang perlu dipersiapkan
Air  hangat
Kapas
Kain
Sapu tangan yang bersih
Prosedurnya :
Mata sebaiknya dibersihkan setiap hari.
Sewaktu – waktu sebaiknya dibersihkan dengan boor water 3% atau air yang sudah dimasak. Caranya ialah dengan menyapukan kapas mulai dari pinggir mata menuju ke arah tengah ( menuju hidung ). Lakukan hal ini berulang – ulang sampai mata terasa bersih
Jangan menggosok mata dengan tangan yang kotor, kain atau sapu tangan yang kotor atau sapu tangan orang lain.
Periksakan mata ke setahun sekali ke dokter spesialis atau petugas kesehatan terdekat.
Biasakan membaca pada tempat yang cukup terang dengan jarak mata dan obyek yang dibaca tidak kurang dari 30 cm.
    Perawatan kuku kaki dan tangan
Merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu merawat kuku sendiri.Tujuannya adalah menjaga kebersihan kuku dan mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat garukan dari kuku.
Alat dan bahan
1.  Alat pemotong kuku
2.  Handuk
3.  Baskom berisi air hangat
4.  Bengkok/nierbekken
5.  Sabun
6.  Kapas
7.  Sikat kuku

Prosedur kerja
Jelaskan prosedur pada pasien
Cuci tangan
Atur posisi pasien dengan duduk atau tidur
Tentukan kuku yang akan di potong
Rendamlah kuku denga air hangat kurang lebih 2 menit dan lakukan sikat dengan beri sabun bila kotor.
Keringkan dengan handuk
Letakkan tangan di atas bengkok /nierbekken dan lakukan pemotongan kuku.
Cuci tangan
Perawatan genetalia
        Alat dan Bahan
Baskom
Sabun dan tempatnya
Dua atau tiga waslap
Handuk mandi
Selimut mandi
Alas tahan air atau bedpan
Tisu toilet
Sarung tangan pakai
Prosedur Kerja
Identifikasi pasien berisiko untuk perkembangan infeksi genetalia ,atau saluran slauran reproduksi (misalnya keberdaan kateter yang tetap ,inkontensia fekal atau insisi bedah).
Jekaskan prosedur dan tujuan pada pasien
Persiapkan alat dan bahan 
Bahan bahan tanbahan bila perawatan perinium di berikan selama waktu di luar mandi :
Bola kapas atau lidi kapas
Botol larutan atau tempat yang di isi air dengan air hangat atau larutan pembersih yang di respkan
Kantong tahan air
Atur peralatan di sampinh tempat tidur
Cuci tangan
Tutup pintu kamar dan tutup jendela untuk menjaga privasi pasien.Tinggikan tempat tidur sampai posisi kerja yang nyaman.
Turunkan penghalang tempat tidur dan bantu pasien pada posisi miring ,letakkan handuk sepanjang sisi badan pasien dan pertahankan pasien agar tertutup dengan selimut mandi semaksimal mungkin.
Kenakan sarung tangan sekali pakai
Jika ada feses ,ambil popok atau tisu toilet dan bersihkan dengan usapan sekali buang.Bersihkan bokong dan anus depan ke belakang .Bersihkan dan bilas dengan teliti.Keringkan secara lengkap.Pindahkan dan buang popok dag anti dengan yang baru.
Berikan perawatan genitilia
Perawatan pada wanita
Ganti sarung tangan jika sudah kotor
Letakkan popok tahan air di bawah bokong pasien dengan posisi pasien supine(tambahan :letakkan pispot di bawah pasien.
Bantu pasien dengan posisi dorsal rekumben
Lipat linen tempat tidur paling atas ke arah kaki tempat tidur dan angkat baju pasien sampai daerah genitalia
Bungkus pasien secara “DIAMOND” dengan menempatkan selimut mandi dengan satu ujung di antara dua kaki ,satu ujung arah masing masing sisi tempat tidur ,dan satu ujung di atas dada.
Naikkan penghalang tempat tidur.Isi baskom dengan air hangat
Turunkan penghalang dan bantu pasien memfleksi lututnya dan pisahkan dua kaki terbuka.
Lipat ujung bawah selimut mandi di antara ke dua tungkai pasien ke arah abdomen
Bersihkan dan keringkan paha atas pasien .
Bersihaka labia mayora
Pisahkan labia dengan tangan tidak dominan untuk membuka meatus uretra dan orifisium vagina.
Jika pasien di atas pispot,siram air hangat di atas daerah perineum.
Keringkan daerah perineum secara merata
Lipat ujung bawah selimut mandi kembali di antara kaki pasien dan di atas perineum.Minta pasien untuk menurunkan kaki da memproleh posisi nyaman.
Perawatan pada pria
Ganti sarung tangan jika sudah kotor
Turunkan penghalang ,turunkan ujung atas selimut mandi di bawah perineum pasien.Secara lembut angkat penis dan letakkan handuk mandi di bawahnya.
Secara lenbut raih tungkai penis.Jika pasien ereksi tangguhakan prosedur 
Cuci kepala penis pertama pada meatus urethra
Kembalikan kulit luar ke posisi semula
Cuci tangkai penis dengan usapan lembut tetapi tegas ke arah.Beri perhatian khusus pada permukaan bawah penis.
Bilas dan keringkan secara erata instruksikan pasien untuk membuka kaki sedikit.
Secara lembut bersihkan skrotum.
Lipat kembali selimut mandi di atas perineum dan bantu pasien kembali ke posisis yang nyaman
Jika pasien mengalami inkontensia feses atau uirn gunakan lapisan tipis pelindung kulit yang berisi petrolatum atau oksida pada anus dsan pada kulit
Buka sarung tangan sekali pakai dan buang pada tempat sampah
Bantu pasien memperoleh posisi yan nyaman dan tutup dengan selimut
Angkat selimut andi dan buang semua linen tempat tidur yang kotor.
Tinggikan penghalang dan turunkan posisi ke tempat tidur pada ketinngia yang sesuai
Cuci tangan
Inspeksi permukaan genitalia eksternal dan kulit sekitar terhadap kemerahan,bengkak,kotoran,atau iritasi setelah pembersihan
Jika kateter yang tetap berada pada tempatnya.
Catat prosedur dan segala temuan yang tidak normal  

     Perawatan hidung
Yang perlu dipersiapkan :
Cutton bath
Wash lap
Kapas
Prosedurnya :
Klien biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan membersihkan ke dalam dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang diperlukan. Perawat mencegah klien jangan mengeluarkan kotoran dengan kasar karena mengakibatkan tekanan yang dapat mencenderai gendang telinga, mukosa hidung, dan bahkan struktur mata yang sensitif. Perdarahan hidung adalah tanda kunci dari pengeluaran yang kasar, iritasi mukosa, atau kekeringan.
Jika klien tidak dapat membuang sekresi nasal, perawat membantu dengan menggunakan washlap basah atau aplikator kapas bertangkai yang dilembabkan dalam air atau salin. Aplikator seharusnya jangan dimasukkan melebihi panjang ujung kapas. Sekresi nasal yang berlebihan dapat juga dibuang dengan pengisap. Pengisap nasal merupakan kontraindikasi dalam pembedahan nasal atau otak.
      Perawatan telinga
Yang perlu dipersiapkan :
Cutton Bath
Washlap
Water pik
Hidrogen proksida
Prosedurnya :
Perawat membersihkan telinga klien merupakan bagian rutin dalam kegiatan mandi di tempat tidur. Pembersihan berakhir dengan washlap yang dilembabkan, dirotasikan ke kanal telinga dengan lembut, kerja terbaik untuk pembersihan.
Ketika serumen tampak, penarikan kembali ke bawah secara lembutpada jalan masuk kanal telinga dapat menyebabkan lilin melonggar dan keluar.
Perawat menginstruksi klien untuk tidak pernah menggunakan benda tajam seperti peniti dan tusuk gigi untuk mengeluarkan lilin telinga. Penggunaan benda itu dapat menyebabkan trauma pada kanal telinga dan ruptur membran timpani. Penggunaan aplikator kapas bertangkai juga harus dihindari karena akan menyebabkan lilin terjepit dalam kanal.
Anak-anak dan lasia umumnya mempunyai serumen yang keras. Serumen yang berlebihan atau terjepit biasanya dapat dipindahkan hanya dengan irigasi. Prosedur pertama yaitu pemasukan tiga tetes gliserin pada waktu tidur untuk melembutkan lilin, dan tiga tetes hidrogen peroksida dua kali sehari untuk melunakkan lilin.
Kemdian pemasukan kira-kira 250 ml air hangat (37o C) ke kanal telinga luar yang akan membersihkan lilin yang telah lunak secara mekanis. Air dingin atau panas dapat menyebabkan normal atau muntah.
Klien dapat duduk atau berbaring di samping telinga yang terkena menghadap ke sebelah atas. Perawat meletakkan mangkok piala ginjal di bawah telinga yang terkena untuk menangkap larutan irigasi. Water Pik atau pentolan spuit irigasi dapat digunakan mengirigasi ke dalam kanal telinga.Ujung spuit atau Water Pik seharusnya tidak mengoklusi kanal telinga untuk menghindari penggunaan tekanan terhadap membran timpani. Irigasi ringan diarahkan pada atas kanal yang melunakkan serumen dari samping kanal telinga. Setelah kanal bersih, perawat menyeka setiap pelembab dari telinga klien dan memeriksa kanal dari serumen yang masih tertinggal
      Oral hygiene
Hygiene mulut
Pasien immobilisasi terlalu lemah untuk melakukan perawatan mulut, sebagai akibatnya mulut menjadi terlalu kering atau teriritasi dan menimbulkanbau tidak enak. Masalah ini dapat meningkat akibat penyakit atau medikasi yangdigunakan pasien. Perawatan mulut harus dilakukan setiap hari dan bergantung terhadap keadaan mulut pasien. Gigi dan mulut merupakan bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk.
            Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, gusi, danbibir, menggosok membersihkan gigi dari partikel – partikel makanan, plak, bakteri,memasase gusi, dan mengurangi ketidak nyamanan yang dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman.Beberapa penyakit yang mungkin muncul akibat perawatan gigi dan mulut yang buruk adalah karies, gingivitis (radang gusi), dan sariawan.
 Hygiene mulut yang baik memberikan rasa sehat dan selanjutnya menstimulasi nafsu makan.
Tujuan perawatan hygiene
Mulut pasien adalah pasien akan memiliki mukosa mulut utuhyang terhidrasi baik serta untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkanmelalui mulut (misalnya tifus, hepatitis), mencegah penyakit mulut dan gigi,meningkatkan daya tahan tubuh, mencapai rasa nyaman, memahami praktik hygiene mulut dan mampu melakukan sendiri perawatan hygiene mulut dengan benar
b. Perawatan Gigi
Menggosok gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi.
Alat dan bahan
Handuk dan kain pengalas
Gelas kumur berisi:
Air masak/NaCl
Obat kumur
Borax gliserin
Spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain kasa
Kapas lidi
Bengkok
Kain kasa
Pinset atau arteri klem
Sikat gigi dan pasta gigi
 Prosedur kerja
1.  Untuk pasien tidak sadar
Jelaskan prosedur pada klien/keluarga klien
Cuci tangan
Atur posisi dengan posisi tidur miring kanan/kiri
Pasang handuk dibawah dagu/pipi klien
Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi dengan air hangat/masak.
Gunakan tong spatel (sudip lidah) untuk membuka mulut pada saat membersihkan gigi/mulut.
 Lakukan pembersihan dimulai dari diding rogga mulut, gusi, gigi, dan lidah.
Keringkan dengan kasa steril yang kering
seeleh bersih, oleskan dengan Borax gliserin
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
2. Untuk pasien sadar, tetapi tidak mampu melakukan sendiri
Jelaskan prosedur pada klien
Cuci tangan
Atur posisi dengan duduk
Pasang handuk dibawah dagu
Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi dengan air hangat/masak
Kemudian bersihkan pada daerah mulut mulai rongga mulut, gisi, gigi dan lidah, lalu bilas dengan larutan NaCl.
Setelah bersih oleskan dengan borax gliserin
Untuk perawatan gigi lakukan penyikatan dengan gerakan naik turun
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.


BAB III
PENUTUP

 Kesimpulan
     Personal Hygiene berasal dari bahasaYunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihandan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya,kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri. Macam personal hygiene adalah perawatan yang mencakup seluruh bagian tubuh. Jenis-jenisnya yaitu, perawatan pagi hari, siang hari, menjelang tidur, dan dini hari.

 DAFTAR PUSTAKA

Bouwhuizen, M, 1999.Ilmu Keperawatan.EGC: Jakarta
Dasaryandi, kikirizky.2012.kebersihan diri.http://kikirizkydasaryandi.blogspot.com/2011/06/sap-kebersihan-diri.html. Diakses tanggal 7  Maret 2012 
Murti, Sari. 2012. http://www.scribd.com/doc/45033613/Kebersihan-Diri-Dan-Lingkungan. Diakses tanggal 6 Maret 2012
Uliyah, musrifatul. 2000. Keterampilan Dasar Kebidanan. Bandung: Salemba
Nirmala Gita, Aticeh. 2014. Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Hidayat Asri, Mufdillah, Ima Kharimaturrahma. 2012. Keperawatan Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertiang Diit serta Perbedaan Diit dengan Diet

Makalah Fraktur Humerus Dan Fraktur Clavikula

D3 kebidanan dan D4 kebidanan