ASUHAN KEBIDANAN KOMPLEMENTER
PARADIGMA ASUHAN KEBIDANAN KOMPLEMENTER
•
Paradigma pelayanan kebidanan saat ini
telah mengalami pergeseran.
Selama satu dekade ini, asuhan kebidanan
dilaksanakan dengan mengkombinasikan pelayanan
kebidanan konvensional dan
komplementer, serta telah menjadi bagian penting dari praktek
kebidanan (Harding & Foureur,
2009).
•
Terapi komplementer/alternatif,
didasarkan pada holistik filosofi dan interaksi antara tubuh, pikiran dan
semangat, dipercaya bahwa kombinasi dari semua komponen tersebut berpengaruh
pada proses reproduksi
•
Terapi komplementer merupakan produk
inovasi dalam pelayanan kebidanan
PARADIGMA BARU PELAYANAN KESEHATAN (landasan hukum)
q Undang-undang
no 36 tahun 2009 pasal 48, mengatur tentang Pelayanan Kesehatan tradisional.
q Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 381/MenKes/SK/III/2007
tentang
kebijakan obat tradisional
q Keputusan
Menteri Kesehatan No.1109/Menkes/Per/IX/2007 mengatur
Pengobatan komplementer-alternatif.
q Keputusan
Menkes RI No 121/MenKes/SK/II/2008
tentang Penunjukan 12 pilot project sebagai
tempat untuk melaksanakan pelayanan dan pengembangan pengobatan komplementer.
q PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 003/MENKES/PER/I/2010 TENTANG SAINTIFIKASI
JAMU DALAM PENELITIAN BERBASIS PELAYANAN KESEHATAN
DEFINISI ASUHAN KEBIDANAN KOMPLEMENTER
¡ Pengobatan
komplementer alternatif adl pengobatan non konvensional yg ditujukan utk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif secara terstruktur
dengan kualitas, keamanan, dan efektivitas yang tinggi berdasarkan ilmu
pengetahuan biomedik yang belum diterima dalam ilmu kebidanan biomedik.
(Keputusan Menteri Kesehatan No.1109/Menkes/Per/IX/2007)
¡ Menurut
WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah pengobatan
non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan. Jadi
untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi
merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah
pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun –
temurun pada suatu negara.
¡ Asuhan
kebidanan komplementer dipengaruhi oleh kebudaya-an dan tradisi
yang berkembang dimasyarakat.
¡ Tujuan dari asuhan komplementer adalah
memberikan harmoni dan keseimbangan pada pemberian asuhan komplementer. Asuhan
komplementer menjadi pelengkap dalam asuhan medis /kebidanan (Mc Elrroy and
Townsend, 2004)
¡ Asuhan kebidanan komplementer
yang diberikan oleh bidan merupakan bagian dari pemberian asuhan secara
menyeluruh dan melengkapi asuhan yang diberikan. (Synder, M, 2014)
PARADIGMA KEBIDANAN KOMPLEMENTER
¡ Paradigma kebidanan adalah suatu cara
pandang bidan dlm memberikan pelayanan kebidanan (komplementer) yang dipengaruhi pengetahuan dan cara
pandang bidan dalam hubungan timbal balik antara manusia atau wanita,
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan atau kebidanan dan keturunan.
MANFAAT PARADIGMA DALAM ASUHAN KEBIDANAN KOMPLEMENTER
Bidan.
Sepertiga dari bidan menggunakan terapi komplementer
dalam praktek mereka (NIIS Confederation 1997)
¡ Bidan
mampu mengkaji kondisi klien
¡ Bidan
mengetahui manfaat terapi komplementer dalam pelayanan kebidanan
¡ Bidan
mampu memilih terapi komplementer yang sesuai, sebagai produk inovasi dalam
pelayanan kebidanan
¡ Bidan
mampu merencanakan dan
melaksanakan asuhan kebidanan komplementer yg berkualitas sesuai kondisi klien (
mengidentifikasi jenis-jenis terapi komplementer yang sesuai dengan kebutuhan:
ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, balita, dan wanita dalam masa
reproduksi).
Wanita/ibu.
¡ Dalam
kebidanan, ibu mencari strategi untuk mengatasi ketidaknyamanan selama kehamilan
dan persalinan serta bantuan untuk relaksasi
¡ Sebanyak
¾ dari perempuan menggunakan seperti,herbal homeopathic,aromaterapi atau
pengobatan dengan bunga (Refuerzo et al 2005)
¡ Banyak
perempuan Indonesia menggunakan alternatif/komplementer terapi selama proses
reproduksi (jamu,pijat,akupucntur, dll)
¡ Kesehatan
ibu dan anak sangat kental dipengaruhi BUDAYA, SOSIAL EKONOMI
PENERAPAN PARADIGMA KEBIDANAN DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
KOMPLEMENTER
¡ Banyak
digunakan sejak kehamilan awal secara natural
¡ Salah satu
pilihan ketika terdapat kontra indikasi pada obat
¡ Ketika
ada ketidaknyamanan yang diabaikan dalam
pengobatan konvensional
¡ Komplementer
membantu kelahiran yang alami tanpa obat.
¡ Terapi
komplementer memberdayakan ibu dalam
mengontrol kebutuhan tubuhnya..
¡ Ketidakpuasan
pada pelayanan konvensional,ketergantungan teknologi, kurang perhatian pada
klien
Contoh: Terapi
komplementer yang sering digunakan dalam pelayanan Kebidanan:
¡ Dalam
proses persalinan, sentuhan mencapai otak sebelum impuls nyeri (teori kontrol
gerbang) pijat, menggunakan refleksologi, shiatsu dan terapi sentuhan lain
selama persalinan, dan bahkan dalam tiga sampai empat minggu terakhir
kehamilan, meningkatkan kemungkinan timbulnya persalinan spontan, kemajuan yang
baik, persepsi nyeri berkurang dan, pada akhirnya, kelahiran vagina
¡ Beberapa
minyak esensial aromaterapi dapat meningkatkan dampak dari pijat, melalui efek
analgesik langsung, misalnya lavender, atau tidak langsung, relaksasi ibu dan
mengurangi kecemasan, misalnya dupa aroma terapi, lilin
¡ ipnosis
klinis/hypnobirthing telah terbukti mengurangi rasa takut dan kecemasan dalam
persiapan untuk dan selama persalinan (Cyna et al 2006, VandeVusse 2007, Abbasi
et al 2009), secara tidak langsung mempengaruhi persepsi nyeri ibu.
¡ Akupunktur
(Borup et al 2009, Ma et al 2011) dan akupresur, terutama selama
fase laten persalinan (Hjelmstedt et al 2010) dapat meringankan rasa sakit dan
membantu kemajuan persalinan.
¡ Relaksasi
yang mendalam juga dapat membantu meringankan rasa sakit dan membantu kemajuan
persalinan.
¡ Latihan
yoga untuk peregangan dan kekenyalan
PARADIGMA
KEBIDANAN DAN ASUHAN KEBIDANAN
¡ Pandangan tentang kehamilan dan
persalinan
§ Bidan yakin bahwa kehamilan dan
persalinan merupakan proses fisiologis namun
tetap waspada jika menjadi patologis
¡ Pandangan tentang perempuan
§ Perempuan merupakan pribadi yg unik
dan berbeda-beda
¡ Pandangan mengenai fungsi profesi dan
pengaruhnya
§ Bidan mengupayakan kesejahteraan ibu
dan bayinya dalam memberikan asuhan kebidanan
¡ Pandangan tentang pemberdayaan dan
membuat keputusan
§ Perempuan harus berdaya dlm mengambil
keputusan ttg kesehatan diri dan keluarganya. Pengambilan keputusan merupakan
kesepakatan bersama antara ibu, keluarga dan bidan, dg ibu sbg penentu utama.
¡ Pandangan tentang asuhan
§ Asuhan dilaksanakan secara kreatif,
fleksibel, mendukung, melayani, membimbing dan mendidik yg berpusat pd
kebutuhan individu.
¡ Pandangan tentang kolaborasi
§ Bidan menempatkan perempuan sebagai
mitra, baik aspek sosial emosi, budaya, spiritual psikologi, fisik maupun
pengalaman reproduksinya.
Komentar
Posting Komentar